Senin, 23 Mei 2011

Setelah Mereka Bermimpi

Judul: Chicken Soup for the Writer’s Soul – Para Penulis Berbagi Cerita: Harga sebuah Impian dan Kisah- Kisah Nyata Lainnya 
 
ISBN: 979-22-2546-3 

Penulis: Jack Canfield, Mark Victor Hansen, Bud Gardner 

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: Desember, 2006 

Tebal: 220 halaman 

Dimensi: 150x230mm


Catherine Lanigan yakin bahwa ia terlahir sebagai penulis. Orangtua, keluarga dan guru, semua mendukung cita-citanya menjadi penuli. Akan tetapi, suatu hari dosen pengajar menulis kreatif memanggilnya untuk mengatakan bahwa tulisannya payah dan Catherine tidak berbakat menulis. Ia akan memberi Catherine nilai B asalkan Catherine berjanji untuk tidak menulis apa pun lagi. Sejak itu, Catherine mengubur cita-citanya menjadi penulis. Hingga empat belas tahun kemudian ia bertemu seorang penulis yang mendorongnya untuk kembali menulis. Hasilnya? Menakjubkan. Empat ratus halaman naskah yang diketiknya membuat seorang agen naskah berkomentar, “Catherine, bakat Anda sangat mengejutkan.”

Kalau seandainya Catherine tidak pernah memberanikan diri untuk mengenal sekelompok penulis dan terus memupuk mimpinya untuk menjadi seorang penulis, mungkin kita tidak akan pernah mendengar novelnya yang menjadi best-seller dan kemudian difilmkan: Romancing the Stone dan Jewel of the Nile.

Itulah salah satu kisah yang menarik yang dapat kita temukan dalam Chicken Soup for the Writer’s Soul. Sebagaimana layaknya buku-buku Chicken Soup for the Soul, buku ini juga berisi kisah-kisah penggugah motivasi.

Di dalam buku ini para penulis saling berbagi cerita yang mengharukan, menyentuh, dan menyemangatkan hati. Kita akan mengetahui proses kreatif mereka mulai dari mencari ide, memusatkan seluruh perhatian, dan berjuang hingga menghasilkan tulisan, menghadapi penolakan, sampai akhirnya mewujudkan impian mereka menjadi penulis buku yang diterbitkan dan diperhitungkan dunia.

Ketika membaca pengalaman yang luar biasa ini, kita juga akan merasakan gairah mereka dan akan terilhami untuk mencoba kemampuan sendiri dalam menulis. Kita akan mulai menemukan gaya menulis sendiri, mengalami saat-saat bernilai (saat menemukan sesuatu) ketika sedang menulis, memperoleh keberanian untuk terus berusaha, dan akhirnya berhasil menulis cerita-cerita bagus.

Ada banyak pelajaran, wawasan, dan kebijaksanaan berharga yang terkandung dalam kisah-kisah indah ini sehingga membuat pembaca yang bukan penulis pun akan tersentuh dan terinspirasi untuk lebih semangat menjalani hidup.

Banyak cerita di buku ini yang menggugah kembali semangat untuk terus menulis. Ada cerita menyentuh tentang Barbara Jeanne Fisher yang terus menulis seraya berjuang melawan penyakit lupus. Dan Erik Olesen yang berusaha kembali menulis setelah cedera otak yang dialaminya, justru ketika ia berada di puncak kesuksesan sebagai penulis. Dan seperti yang dikatakan oleh Catherine Lanigan, “Aku takkan pernah melepaskan impianku lagi. Tidak pernah!”

Menulis memang kegiatan yang sangat menarik. Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh dalam melakukan kegiatan ini. Tentu saja, manfaat tersebut dapat kita peroleh kalau kita melakukannya dengan niat dan cara yang baik. Semuanya berawal dari mimpi, tekad, dan kerja keras. (Deny Riana; denyriana blog).***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar